Info, pilarbangsa.com – Direktur Utama Sirkuit Sentul Didi Hardianto mengatakan saat ini Sirkuit Sentul tengah dilakukan pengaspalan ulang.

Dari total panjang lintasan 3.965 meter, pengaspalan ulang baru dilakukan sepanjang sekitar 1.000 meter.

“Kami baru bisa (sekitar) 1.000 meter, yang 2.000-an meternya on progress. Mudah-mudahan sebelum Maret kita sudah perbaiki,” kata Didi saat ditemui di Sirkuit Sentul, Bogor pada hari ini, Minggu, 19 November 2023.

Menurut Didi, proses pengaspalan sebenarnya hanya membutuhkan waktu sekitar seminggu.

Namun, yang lama adalah waktu curing time yang disebut bisa menghabiskan waktu sekitar satu bulan.

Dalam proses pengaspalan ulang ini, pengelola Sirkuit Sentul menggunakan biaya sendiri tanpa ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Padahal, pada akhir 2021, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat mencanangkan revitalisasi Sirkuit Sentul yang akan diganti namanya menjadi West Java Sentul International Circuit ini.

“Enggak ada (bantuan pemerintah), itu dari Sentul sendiri. Kalau bapak Ridwan Kamil bantu, mungkin (revitalisasi Sirkuit Sentul) sudah jadi kemarin-kemarin,” ucap Didi.

Selain tak dapat dukungan dari Pemprov Jabar, Didi juga mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapatkan bantuan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) dalam revitalisasi Sirkuit Sentul.

Padahal sebelumnya, Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo mengaku akan menggandeng pihak pengelola untuk mengembangkan sirkuit.

Bahkan, Bamsoet mengatakan, IMI akan membahas soal total anggaran untuk renovasi lintasan ini.

“Jadi (bantuan) dari IMI juga enggak ada. Ini saya ngomong real, ini dikerjakan sendiri, mudah-mudahan ke depannya ada yang bantu,” ujar Didi.

IMI sebelumnya telah merencanakan pengembangan Sirkuit Sentul akan terbagi dalam tiga tahap.

Pada tahap awal rekonstruksi, akan dilakukan perbaikan pada berbagai fasilitas yang sudah ada, mulai dari lintasan hingga sarana dan prasarana pendukung seperti paddock dan sebagainya.

Kemudian pada tahap kedua, akan dibangun fasilitas tambahan seperti entertainment zone, fast zone, hotel zone, hingga waterfront zone.

Setelah itu, pada tahap ketiga, akan dikembangkan berbagai sarana dan prasarana yang sudah ada, agar kondisinya semakin baik dan berdaya guna. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *