Jakarta, pilarbangsa.com – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan pihaknya telah membentuk Satgas Anti Mafia Bola.

Dia mengatakan pembentukan satgas, yang merupakan kolaborasi antara individu-individu independen dan PSSI, ini untuk mendorong pembenahan sepak bola nasional bersih secara menyeluruh, terutama yang menyangkut praktik pengaturan skor dan pertandingan.

Satgas Anti Mafia Sepak Bola beranggotakan mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019 Maruarar Sirait, jurnalis Najwa Shihab, mantan Ketua BPKP Ardan Adiperdana, dan koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali.

“Tadi pagi saya dipanggil Pak Presiden. Selain melaporkan kesiapan Piala Dunia U-17 dan rencana peletakan batu pertama pusat latihan nasional PSSI di IKN, secara khusus saya diperintahkan untuk memberi perhatian serius soal praktik pengaturan pertandingan dan mafia sepakbola. Bahkan, meminta keterlibatan tokoh-tokoh independen agar jelas transparansinya,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 20 September 2023, seperti dikutip dari situs web PSSI.

Erick mengatakan, atas arahan Presiden dan didorong untuk melakukan introspeksi internal, dia meyakini keterlibatan beberapa tokoh independen dalam satgas akan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan PSSI sebagai organisasi yang gamblang, bersih, dan terbuka atas berbagai masukan serta temuan segala praktik kecurangan.

“Jika melihat individu-individu dalam tim ini, saya jamin satgas bisa bekerja maksimal. Mereka bisa langsung melaporkan temuan ke Presiden karena tujuannya untuk percepatan dalam membersihkan sepak bola. Satgas ini juga akan berkolaborasi dengan FIFA sebagai bagian transparansi,” ujar mantan Presiden Inter Milan itu.

Maruarar Sirait, yang ditunjuk sebagai ketua satgas, mengatakan satgas yang mendapat dukungan dari PSSI, pemerintah, dan FIFA ini berkomitmen untuk menjadi bagian penting transparansi dan transformasi sepak bola nasional.

“Kami berkomitmen agar tim ini tidak masuk angin, tidak boleh gentar, dan tidak boleh takut, serta tidak pilih kasih. Akan ada auditor tepercaya serta komunikasi yang baik dengan pihak Polri dan kejaksaan jika kami ingin mengungkap kasus yang terkait aturan hukum,” kata Maruarar. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *