Info, pilarbangsa.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia memberikan dua masukan kepada Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) mengenai kejahatan Israel di Palestina.

Retno mengatakan salah satu masukan itu bahkan sudah disampaikan Indonesia jauh sebelum agresi brutal Israel berlangsung di Palestina pada 7 Oktober lalu.

“Pertama, masukan tertulis (written statement) yang sudah disampaikan Indonesia kepada ICJ pada bulan Juli 2023. Yang kedua, pernyataan lisan (oral statement) akan disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia tanggal 19 Februari 2024 di ICJ,” kata Retno saat membuka diskusi pakar di Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (16/1).

Retno mengatakan dua masukan itu merupakan permintaan ICJ kepada negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan pandangan hukum terkait konflik Israel-Palestina.

Permintaan pandangan hukum itu sendiri diajukan setelah Majelis Umum PBB meminta nasihat hukum (advisory opinion) dari ICJ terkait konsekuensi hukum atas kebijakan dan tindakan Israel di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur.

“Permintaan ini telah disampaikan oleh Majelis Umum PBB ke ICJ pada 17 Januari 2023,” ujar Retno.

Dalam kesempatan itu, Retno menegaskan bahwa Indonesia mendukung penuh langkah Majelis Umum PBB untuk mendapatkan nasihat hukum demi menegakkan hukum internasional.

“Hak untuk menentukan nasib sendiri rakyat Palestina harus dihormati. Pendudukan Palestina oleh Israel yang sudah berlangsung lebih dari 70 tahun tidak akan menghapuskan hak rakyat Palestina untuk merdeka,” ucap Retno menegaskan.

“Berbagai kebijakan Israel seperti aneksasi wilayah Palestina, pemukiman di Tepi Barat, serta mengubah status Kota Yerusalem tidak sah menurut hukum internasional. Tindakan yang tidak sah oleh Israel harus dihentikan, dan perlu akuntabilitas untuk pelanggaran hukum yang terjadi,” lanjut dia.

Retno juga mengatakan bahwa tampilnya RI di depan Mahkamah Internasional akan melengkapi berbagai langkah diplomasi Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina.

RI sudah keliling menggalang dukungan untuk Palestina, mulai dari bicara di depan Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, serta forum-forum seperti ASEAN, WHO, Dewan HAM, dan Global Refugee Forum.

Upaya serupa juga dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin delegasi Indonesia pada konferensi tingkat tinggi (KTT) gabungan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab.

“Delegasi RI telah menjadi salah satu motor penggerak untuk menggalang dukungan terhadap Palestina,” ucap Retno.

Konflik Israel-Palestina memang sudah berlangsung bertahun-tahun sejak negara Israel berdiri 1948 silam. Sejak itu, sejumlah wilayah Palestina direbut dan berakhir di bawah pendudukan Israel.

Jalur Gaza, yang kini menjadi medan perang antara pasukan Zionis dan kelompok Hamas, juga sempat dicaplok Israel.

Namun, pada 2007, Hamas merebut kembali daerah kantong tersebut dan memerintah Gaza hingga saat ini.

Pada 2014, konflik pecah antara Israel dan Hamas di Gaza. Pertempuran berdarah itu berlangsung selama sebulan hingga kedua belah sepakat gencatan senjata.

Kendati begitu, selama gencatan senjata, bentrok kecil-kecilan antara Israel dan Palestina terus terjadi.

Puncaknya, serbuan Hamas di sejumlah wilayah selatan Israel pada 7 Oktober lalu mengakibatkan Israel meluncurkan agresi yang telah menewaskan 24.100 warga Gaza per Senin (15/1). ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *