Info, pilarbangsa.com – Penyanyi Saipul Jamil mengungkapkan kepanikannya saat sejumlah orang berpakaian preman mengejar mobil yang ditumpanginya pada Jumat, 5 Januari 2024.

Dia sempat mengira orang berpakaian preman yang ternyata polisi itu adalah begal, sehingga merasa nyawanya terancam.

“Saya pikir begal, makanya saya teriak-teriak, ‘Begal, begal, tolong! Ini Saipul Jamil’,” ujarnya di Polsek Tambora, Jakarta Barat, Sabtu, 6 Januari 2024.

Polisi memang menyasar mobil Toyota Rush hitam yang dikemudikan asisten Saipul, Steven Arthur Ristiady (26 tahun), untuk mengungkap kasus narkoba.

Awalnya polisi telah menghentikan mobil, tapi Steven panik dan melarikan diri. Dua pemotor tertabrak akibat pelarian tersebut.

Saipul juga tidak meminta Steven untuk menghentikan mobil.

“Itu salah satu alasan saya terus melaju karena saya lagi mau cari kantor polisi saking takutnya,” kata mantan suami Dewi Persik ini.

Mobil yang dikemudikan Steven kemudian masuk ke jalur Transjakarta di Jalan Daan Mogot, Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan.

Di dekat Halte Grogol, polisi langsung meminta bus Transjakarta yang berada di depan mobil untuk berhenti.

Kejar-kejaran antara polisi dan warga sipil ini pun berakhir. Saat keluar dari mobil, Saipul teriak hingga menangis untuk meminta pertolongan dari warga sekitar.

Setelah itu, polisi membawa Saipul dan Steven ke Polsek Tambora untuk dimintai keterangan serta melakukan tes urine.

Saipul mengaku terkejut lantaran polisi mengejar Steven yang terjerat kasus narkoba.

Sang asisten rupanya membeli sabu dari pengedar narkoba bernama Rifandi di halaman Masjid Al Ikhlas wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, beberapa jam sebelum ditangkap.

“Pokoknya saya enggak tahu kalau asisten saya ini terlibat narkoba,” ucap Saipul.

Dari hasil pemeriksaan, urine Saipul negatif kandungan narkoba. Sementara Steven terbukti mengonsumsi sabu.

Saipul Jamil berterima kasih karena polisi telah mengungkap asistennya adalah pengguna narkoba.

Dia juga meminta maaf kepada personel Polsek Tambora karena sempat berpikiran negatif. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *