Info, pilarbangsa.com – Indonesia masih waspada terhadap lonjakan kasus Covid-19.

Mengutip situs resmi Kementerian Kesehatan, tercatat kasus global yang terkonfirmasi ada sebanyak 773.119.173 orang dan kasus meninggal ada sebanyak 6.990.067 orang.

Sedangkan di kawasan Asia Tenggara, kasus konfirmasi sebanyak 61.226.840 orang dan kasus meninggal sebanyak 808.166 orang.

Per 30 Desember 2023, ada penambahan kasus Covid-19 di RI sebanyak 318 orang. Total kasus aktif di RI saat ini ada 2.606.

Peningkatan kasus Covid-19 dibarengi dengan kenaikan jumlah testing.

Di sisi lain, ada dugaan varian baru yang memicu tingkat transmisi atau penularan lebih cepat dan lebih mudah menginfeksi.

“Ada beberapa faktor penyebab kenaikan kasus Covid-19. Pertama adanya peningkatan kewaspadaan gejala pneumonia seperti yang merebak di China. Salah satu yang juga diperiksa jika ada keluhan batuk, pilek, kan tes Covid-19. Ini gejala awalnya sama, otomatis pasti terjadi peningkatan deteksi,” tutur dr Nadia, dikutip dari Detikcom, Minggu (31/12/2023).

Ia melanjutkan, peningkatan ini bukan suatu hal yang harus dikhawatirkan karena kasus kematian, pasien yang dirawat atau sakit berat tidak ada perubahan, di bawah 5 kasus per minggu.

Nadia menyebut beberapa kali Indonesia mencatat nihil kasus kematian pasca status kegawatdaruratan Covid-19 dicabut beberapa bulan lalu.

Namun tetap, sebagai kehati-hatian, masyarakat diminta untuk menunda terlebih dulu bepergian ke negara dengan catatan kasus Covid-19 tinggi.

Namun, bila keperluan pergi ke luar negeri dalam kebutuhan mendesak, sebaiknya tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19.

Pemerintah juga disebutnya memilih tidak menutup masuk kedatangan warga negara asing dari negara dengan lonjakan kasus Covid-19, lantaran statusnya tidak lagi berada di fase pandemi.

“Kita tidak perlu khawatir kemudian menutup pintu masuk, karena pandemi Covid-19 sudah dicabut dan setiap saat negara harus berdampingan dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terus bisa bermutasi, tetapi dia lama-lama melemah,” terang dr Nadia sambil menegaskan mutasi tidak selalu membuat virus menjadi ‘ganas’.

Meski begitu, pihaknya menekankan Indonesia tetap memantau kondisi WNA di Tanah Air, memastikan beraktivitas dengan aman tanpa berisiko memicu penularan Covid-19 meluas.

Ia memastikan Indonesia belum mendeteksi Covid-19 varian baru BA.2.86 yang belakangan disorot banyak negara.

Namun, dua varian beredar di Indonesia serupa dengan yang dilaporkan Singapura yakni varian Eris EG.5 dan EG.2.

Alih-alih panik, masyarakat diminta untuk melengkapi vaksinasi booster bagi yang hanya baru menerima satu dan dua dosis vaksin Covid-19. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *