Info, pilarbangsa.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan cara agar Indonesia bisa terlepas dari jeratan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Seperti diketahui, Indonesia masih mengimpor LPG padahal produksi gas dalam negeri terhitung berlebih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Arifin menyebutkan cara yang bisa dilakukan oleh Indonesia agar bisa terlepas dari jeratan impor LPG adalah pihaknya sudah menemukan sumber gas dari dalam negeri untuk bisa dipercepat produksinya.

“Kita menemui beberapa discovery-discovery baru yang kita percepat produksinya,” ujar Arifin dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia, Jumat (22/12/2023).

Dia mengatakan untuk bisa memanfaatkan sumber gas dalam negeri perlu dibangun transmisi pipa gas yang mumpuni agar sumber gas yang diproduksi dalam negeri bisa disalurkan pada lokasi masyarakat atau lokasi kebutuhan gas.

“Untuk itu transmisi perlu kita bangun, transmisi listrik dan transmisi gas,” ungkapnya.

Menurutnya, sumber gas yang diproduksi di Indonesia bisa memenuhi kebutuhan LPG yang selama ini diimpor untuk rumah tangga, restoran, dan hotel di dalam negeri.

“Gas inilah yang bisa menggantikan LPG yang bisa masuk ke rumah tangga, restoran, hotel menggantikan LPG yang kita impor,” imbuhnya.

Saat ini, Arifin mengungkapkan Indonesia masih mengimpor hingga 5,5 juta ton LPG per tahun.

Padahal produksi gas di Indonesia terhitng berlebih dan berkecenderungan untuk diekspor.

“LPG kita masih impor lebih dari 5,5 juta ton per tahun dan trennya terus meningkat. Sementara kita memiliki gas yang masih berlebih yang kita ekspor dan kecenderungan produksi dalam negeri yang bertambah,” tandasnya.

Dengan begitu, dia menjelaskan bahwa impor LPG yang selama ini dilakukan di Indonesia bisa dimanfaatkan salah satunya sumber daya gas alam.

“Kita juga ada program efisiensi antara lain apa yang kita manfaatkan sumber gas alam kita yang bisa gantikan LPG,” tutupnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *