Info, pilarbangsa.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan pada Minggu 10 Desember 2023 bahwa dia tidak akan menyerah dalam menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.

Ia bahkan menambahkan bahwa perang Gaza merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan PBB.

Gueterres berbicara pada konferensi Forum Doha setalah Amerika Serikat pada Jumat memveto usulan Dewan Keamanan PBB yang meminta gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas.

“Saya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menekan upaya menghindari bencana kemanusiaan dan saya menegaskan kembali seruan agar gencatan senjata kemanusiaan diumumkan,” kata Guterres.

“Sayangnya, Dewan Keamanan gagal melakukan hal ini, namun hal ini tidak membuat hal ini menjadi kurang penting,” katanya.

“Saya tidak akan menyerah,” tambah Guterres.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa Doha akan terus menekan Israel dan Hamas untuk melakukan gencatan senjata meskipun peluangnya “menyempit”.

“Krisis yang terjadi di Gaza saat ini dengan jelas menunjukkan kesenjangan antara Timur dan Barat, dan antar generasi berturut-turut, serta adanya standar ganda komunitas internasional,” kata Al Thani yang juga menjabat sebagai Menlu Qatar dalam pidatonya pada pembukaan Forum Doha ke-21.

“Sejarah telah mengajarkan kita bahwa dialog adalah cara terbaik untuk menghadapi konflik paling kompleks jika ada kemauan dan kepemimpinan politik yang bijaksana,” katanya.

Qatar, bersama Mesir dan AS, memimpin mediasi selama perang Israel yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Mediasi Qatar, tempat beberapa pemimpin politik Hamas bermarkas, berhasil menghasilkan kesepakatan jeda kemanusiaan yang berlangsung selama sepekan hingga 1 Desember.

Sheikh Mohammed mengatakan para sandera dibebaskan dari Gaza karena negosiasi dan bukan karena tindakan militer Israel.

Sementara Kepala UNRWA, badan bantuan PBB untuk Palestina, mengatakan dehumanisasi terhadap warga Palestina telah memungkinkan masyarakat internasional untuk bertoleransi terhadap serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza.

“Tidak ada keraguan bahwa gencatan senjata kemanusiaan diperlukan jika kita ingin mengakhiri neraka yang ada di Gaza saat ini,” kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini.

Amerika Serikat dan Israel menentang gencatan senjata karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas.

Washington hanya mendukung jeda dalam pertempuran untuk mengizinkan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas dalam serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober.

REUTERS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *