Pentas Seni Langkah Sejuta Karya Persembahan WB Lapas Perempuan Pekanbaru

Pekanbaru, pilarbangsa.com – “Langkah Sejuta Karya”, itulah tema dari Pentas Seni persembahan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Pekanbaru yang di laksanakan pada hari Minggu (12/11).

Kegiatan ini diadakan di lapangan LPP Pekanbaru dan didukung penuh oleh Kantor Wilayah Kemenkumham Riau sebagai salah satu bentuk pembinaan positif kepada WBP.

Hadir dalam kegiatan ini Staff Khusus Menkumham Bidang Transformasi Digital, Fajar BS Lase yang di dampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau, Budi Argap Situngkir.

Kedatangan mereka juga di dampingi oleh Kepala Divisi Administrasi, Johan Manurung, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Mulyadi, Kepala Divisi Keimigrasian, Mas Arie Yuliansa Dwi Putra, Para Kepala UPT di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Riau serta Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forkopimda Kota Pekanbaru.

Kedatangan seluruh rombongan di sambut hangat oleh Kepala Lapas Perempuan Pekanbaru, Desi Andriyani beserta jajaran yang kompak mengenakan seragam yang sangat cantik.

Setibanya di tempat acara kegiatan diawali dengan penampilan dari Drum Band Bahana Cantika Laperru yang menghibur seluruh pengunjung dengan pertunjukan yang sangat memukau.

Dilanjutkan dengan berbagai penampilan lain seperti Parade Yel Yel, Tarian Persembahan, Vocal Grup, Dance, Fashion Show dan lainnya.

Desi menyampaikan kegiatan ini sudah lama dipersiapkan dan akan dipertunjukkan kepada keluarga pada WBP juga sebagai bukti bahwa hukuman tidak akan membatasi langkah para WBP untuk berkarya dan juga sebagai bukti bahwa pembinaan benar-benar dilaksanakan di Lapas Perempuan Pekanbaru.

Sementara itu Kakanwil menyampaikan sangat senang dan bangga melihat para WBP yang seolah tidak merasa terhalang untuk berkarya walaupun sedang menjalani hukuman.

“Saya sangat senang dan bangga dengan pertunjukan yang kalian tampilkan kepada kami semua, kepada keluarga dan kepada masyarakat. Ini adalah bukti bahwa kalian masih bisa berkarya dan mandiri walau sedang berada di balik jeruji,” tutup Budi. (*)