Info, pilarbangsa.com – Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta meluncurkan inovasi layanan Call Center DVR (Digital VOIP Receptionist).

Kepala Imigrasi Soekarno-Hatta Subki Miuldi mengatakan layanan resepsionis digital pertama di kantor keimigrasian ini diaplikasikan karena tingginya permintaan informasi yang masuk.

“Teknologi pelayanan digital ini untuk memberikan kepastian layanan. Mengakomodir keterbukaan informasi publik dan memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, valid dan cepat,” ujar Subki di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Kamis 9 November 2023.

Call Center DVR adalah sistem resepsionis digital yang memungkinkan pemohon mengajukan permohonan informasi keimigrasian atau pengaduan.

Masyarakat yang ingin menggunakan layanan ini cukup menghubungi nomor call center
08118337004.

Subki mengatakan, layanan ini terintegrasi dengan pusat data kantor Imigrasi meliputi perlintasan Warga Negara Asing (WNA) maupun Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk dan keluar Indonesia.

“Datanya update secara real time,” ujarnya.

Setiap bulan, Imigrasi Soekarno-Hatta menerima rata-rata 600 informasi dan pengaduan.

Sejak Januari hingga Oktober 2023, Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta menerima 6.343 permintaan informasi dari masyarakat.

“Tertinggi kami terima di bulan Oktober sebanyak 1.103,” kata Subki.

Sebelumnya, Imigrasi Soekarno-Hatta masih menggunakan cara konvesional.

“Ini adalah langkah maju informai keterbukaan publik. Harus ditindaklamjuti dengan cepat.”

Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta Bambang Tri Cahyono menambahkan, layanan ini hadir terinspirasi dari banyaknya informasi dan aduan masyarakat yang masuk ke kantor Imigrasi Soekarno-Hatta.

Sebelumnya, Imigrasi Soekarno-Hatta berhasil mengungkap beberapa kasus yang berawal dari laporan masyarakat.

Dari laporan tentang WNA bermasalah di area Cengkareng, misalnya, Imigrasi Soekarno-Hatta berhasil menemukan 20 WNA bermasalah.

Hasil pengembangan kasus dugaan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM) juga membuat Imigrasi Soekarno-Hatta berhasil menyelamatkan dua WNI terduga korban.

“Peran masyarakat inilah yang perlu kita apresiasi, melalui inovasi ini, kami berharap masyarakat jadi lebih leluasa dan nyaman lagi untuk bertanya ataupun menyampaikan aduan, tak hanya komitmen, ini integritas,” kata Bambang. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *