Pekanbaru, pilarbangsa.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Pekanbaru melaksanakan kegiatan Pembinaan SAR Community Tahun 2023 pada Kamis (09/11) Pagi.

Kegiatan pembinaan tersebut disampaikan langsung oleh narasumber yakni Sekretaris Utama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Sestama BASARNAS) RI, Dr.Abdul Haris Achadi SH, DESS yang mana peserta terdiri dari wartawan media elektronik, media cetak, dan media online diwilayah Provinsi Riau.

Diawali sambutan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Pekanbaru, Budi Cahyadi S.Sos, MM yang menyampaikan laporan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja di tahun 2023.

Ia sebutkan juga, tujuan kegiatan pembinaan SAR Community ini agar para peserta bisa memahami kepemimpinan kolaboratif ketika tanggap darurat bencana.

“Disini, para peserta akan kita berikan pembekalan bagaimana cara melakukan bantuan hidup dasar pada korban kecelakaan di jalan raya,” ujar Kakan SAR Pekanbaru.

“Kami berharap kegiatan yang bermanfaat ini bisa diikuti oleh seluruh peserta dan kedepannya bisa diaplikasikan ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat,” tutupnya.

Sementara itu, dalam pemaparan Sestama BASARNAS RI, Dr.Abdul Haris Achadi SH, DESS mengatakan bahwa untuk kebencanaan terdapat suatu kerjasama pentahelix terdiri dari 5 unsur yaitu pemerintah, masyarakat, akademisi, relawan, dan media yang berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama.

“Media atau insan pers sangat penting dalam menyampaikan informasi kepada publik, namun momentum ini kita akan memberikan pengetahuan bagaimana wartawan bisa memiliki ilmu dasar tentang upaya pertolongan terhadap masyarakat minimal dilingkungan keluarga terdekatnya,” jelas Sestama.

Pria yang pernah menjabat Plt. Kabasarnas RI ini menceritakan selama ini media selalu menginformasikan tentang urusan-urusan operasi dibidang pencarian dan pertolongan oleh SAR.

Sestama Bersama Jajaran SAR Pekanbaru


Padahal menurutnya tidak hanya itu, media masih banyak memiliki peluang serta potensi yang dimiliki dalam membantu menanggulangi bencana sebelum terjadi.

“Langkah Quick Action satu hati satu rasa yang telah kami terapkan selama ini sangat membantu meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Disini peran media pun sangat berarti, maka melalui Pembinaan SAR Community Tahun 2023 kita bersama bisa terpanggil memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan,” ujar Haris.

Terakhir Dr.Haris menjelaskan tentang kepemimpinan kolaboratif pada tanggap darurat bencana, ia menyebutkan terdapat 6 kompetensi inti dalam berkolaborasi yakni pengelolaan tim, kepemimpinan diri, pemberdayaan kearifan lokal, kecerdasan, jejaring, dan nilai-nilai.

“Di keenam kompetensi inti ini telah terdapat pada diri kita sendiri, namun kita kurang melihat potensi tersebut. Tapi saya yakin, hal ini banyak dimiliki oleh jati diri seorang wartawan,” sebutnya.

Dalam melihat kompetensi inti tersebut, Dr.Haris mengilustrasikan dengan 10 pertanyaan yang jawabannya menentukan jati diri seseorang dan mengajak para peserta untuk bisa memecahkan rumus sembilan titik hitam dengan 3 hingga 4 coretan.

“Melalui dua ilustrasi pertanyaan dan gambar tersebut, maka akan ketahui kemampuan dan siapa diri kita sendiri. Maka kesimpulannya, pemimpin adalah ia yang mampu melihat keatas untuk mewujudkan mimpi, melihat kesamping untuk berinovasi, melihat kebawah untuk menerima, dan melihat kedalam untuk bermuhasabah,” pesan Sestama BASARNAS RI.

Sebelum kegiatan Pembinaan SAR Community Tahun 2023 berakhir, seluruh peserta mendengarkan penjelasan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang disampaikan oleh Yusuf SH.

Pemahaman tentang BHD yang dipaparkan meliputi learning objective, tujuan BHD, keterlambatan BHD, rantai bertahan hidup, urutan BHD (danger, response, circulation, airway, breathing), dan lainnya.

Selain, penjelasan BHD dengan teori, disampaikan juga melakukan praktek yang dilakukan oleh beberapa personel SAR Pekanbaru. *(mrz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *