Info, pilarbangsa.com – Pengusaha top Israel, Amnon Shashua, mendesak agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera digulingkan karena pemerintahannya bersalah.

Kesalahannya tersebut atas “kegagalan, disonansi dan ketidakmampuan” yang menyebabkan sejak orang-orang bersenjata Hamas menyeberang dari Gaza dalam serangan mematikan di kota-kota Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu.

“Kita harus mengurangi kerugian kita dan melakukannya dengan cepat. Satu-satunya solusi terhadap situasi saat ini di Israel adalah mengganti pemerintah, dan hal ini perlu segera dilakukan,” tulis Shashua, yang juga CEO perusahaan teknologi mobil self-driving Mobileye dalam sebuah opini di harian keuangan Calcalist, Minggu, 29 Oktober 2023.

Netanyahu menimbulkan keributan pada hari Minggu ketika menyerang kepala intelijennya, dengan mengatakan bahwa mereka tidak pernah memperingatkannya bahwa Hamas sedang merencanakan serangan, namun kemudian menarik kembali komentarnya dan mengeluarkan permintaan maaf.

Kantor Netanyahu, menolak mengomentari pernyataan Shashua.

Pemerintah, kata Shashua, yang tampaknya lebih mementingkan kelangsungan politiknya daripada “kebaikan negara,” sehingga dapat diganti tanpa mengadakan pemilu baru untuk meminimalkan gejolak politik, dengan pembentukan koalisi baru di dalam parlemen saat ini.

Netanyahu belum mengambil tanggung jawab atas kegagalan intelijen dan operasional, hanya mengatakan bahwa akan ada waktu untuk mengajukan pertanyaan sulit, termasuk tentang dirinya sendiri, setelah perang.

Para pejabat Israel mengatakan kejadian-kejadian menjelang dan termasuk penanganan serangan Hamas akan diselidiki, namun fokus saat ini adalah pada konflik tersebut.

Shashua ikut mendirikan perusahaan Mobileye pada 1999.

Perusahaan itu dibeli oleh Intel pada tahun 2017 seharga $15,3 miliar dan tahun lalu kembali go public.

Ia juga mendirikan bank digital One Zero dan perusahaan AI AI21 Labs. (*)

REUTERS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *