Info, pilarbangsa.com – Gejala menopause tak selalu sama pada setiap wanita. Tapi penyebabnya sama, berhentinya produksi hormon reproduksi sehingga menstruasi pun terhenti.

Menurut pakar, ada 62 gejala berbeda namun hanya 1 persen perempuan yang peduli dengan gejala kuncinya.

Jamie Winn, pakar farmasi di Carolina Selatan yang juga direktur medis di apotek online Universal Drugstore, memberikan enam gejala menopause yang tak banyak diketahui dan bagaimana menghadapinya.

Kelelahan

Saat menopause, wanita bisa merasa sangat letih karena kombinasi berbagai faktor.

“Penyebab utama dalah perubahan hormon, terutama menurunnya kadar estrogen dan progesteron, yang bisa mempengaruhi regulasi energi,” ujar Winn kepada Fox News.

“Gangguan tidur, perubahan suasana hati, gejala fisik, dan perubahan metabolisme juga memicu perasaan lelah.”

Payudara melunak

Payudara yang melunak di masa menopause diakibatkan fluktuasi hormon, terutama perubahan kadar estrogen dan progesteron.

“Hormon-hormon ini mempengaruhi jaringan payudara dan ketidakseimbangan bisa menyebabkan sensitivitas dan ketidaknyamanan,” jelas Winn.

Rambut menipis

Banyak perempuan menopause merasa rambutnya menipis, efek lain perubahan hormon.

Menurunnya kadar estrogen mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut, mengakibatkan rambut menjadi lebih rapuh dan tipis.

Keturunan, stres, dan kekurangan nutrisi juga ikut mempengaruhi kondisi ini.

Pusing atau vertigo

Pusing dan vertigo di masa menopause juga disebabkan fluktuasi hormon.

“Perubahan hormon ini bisa mempengaruhi keseimbangan cairan telinga dan perannya dalam menjaga keseimbangan, menyebabkan pusing dan vertigo,” kata Winn.

Pemicu lainnya adalah naik-turunnya tekanan darah, konsumsi minuman energi, stres, dan perubahan terkait usia.

Kecemasan

Perubahan hormon selama menopause, terutama berkurangnya kadar estrogen, meningkatkan risiko kecemasan.

“Fluktuasi hormon ini mempengaruhi neurotransmitter di otak dan menyebabkan perubahan suasana hati, cepat marah, dan kecemasan,” ungkapnya.

Kuku rapuh

Pemicunya juga perubahan hormon, terutama menurunnya kadar estrogen.

“Perubahan hormon ini mempengaruhi struktur dan kualitas kuku, membuatnya lebih rapuh. Bisa juga karena faktor nutrisi,” ujar Winn. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *