Bandung, pilarbangsa.com – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir didampingi BSIP Riau mengikuti sidang evaluasi dan penilaian calon varietas tanaman pangan di Mercure Hotel Bandung City, Kamis (12/10/2023).

Hadir dalam kegiatan ini Asisten II Ekonomi Pembangunan Inhil, Kepala BSIP Riau Dr. Shannora Yuliasari, Kadis PTPHP Inhil beserta tim.

Pada kesempatan tersebut, Pemulia Dr. Parlin H Sinaga mempresentasikan 3 (tiga) calon varietas yang diusulkan untuk dilepas yaitu Karya Putih, Karan Duku, dan Bujang Keritang.

Penelitian telah dilaksanakan selama tiga tahun dengan tujuan menghasilkan varietas padi pasang surut unggul lokal berdaya hasil dan kualitas tinggi serta memperoleh legalitas dari Menteri Pertanian bahwa genotipe lokal harapan layak menjadi varietas padi pasang surut unggul regional Kabupaten Indragiri Hilir.

Untuk diketahui, observasi padi pasang surut telah dilaksanakan di Desa Kuala Sebatu Kecamatan Batang Tuaka dan Desa Seberang Pebenaan Kecamatan Keritang pada tahun 2021.

Uji Multilokasi dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu :

1) Desa Seberang Pebenaan Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir;
2) Desa Harapan Jaya Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir; dan
3) Desa Kedabu Rapat Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti.

Uji multilokasi dilaksanakan pada tahun 2022 hingga 2023. Pengujian ketahanan genotipe padi terhadap organisme pengganggu tumbuhan, pengujian mutu gabah dan fisikokimia beras dilaksanakan di BB Padi Sukamandi tahun 2022.

Calon varietas Bujang Keritang, Karan Duku, dan Karya Putih layak dilepas sebagai varietas padi pasang surut unggul lokal spesifik Kabupaten Indragiri Hilir yang berdaya hasil dan kualitas tinggi dengan rata-rata hasil gabah masing-masing 7,50 ton/ha, 4,5 ton/ha, dan 6,4 ton/ha GKG, stabil antar musim dan lokasi, kualitas beras baik dan disukai konsumen.

Kualitas beras semua genotipe baik dan disukai konsumen. Genotipe Bujang Keritang, Karan Duku, dan Karya Putih tergolong ke dalam kategori beras premium dengan beras kepala masing-masing 93,16 %, 91,83 %, dan 91,07 % sedangkan genotipe lainnya termasuk kelas medium. Karya Putih merupakan beras aromatik.

Bujang Keritang agak rentan wereng batang coklat biotipe 1, 2, dan 3, agak tahan hawar daun bakteri patotipe III.

Karan Duku agak tahan wereng coklat biotipe 1 dan agak rentan biotipe 2 dan 3, agak tahan patotipe III dan rentan patotipe VIII hawar daun bakteri.

Karya Putih agak rentan terhadap wereng coklat biotipe 1 dan 2, agak tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III.

Semua genotipe bereaksi agak toleran terhadap aluminium 40 ppm dan peka keracunan Fe 500 ppm.

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir sudah memprogramkan pengembangan calon varietas tersebut dalam mendukung Program Riau Bertani.

Berdasarkan hasil penilaian tim evaluator, ketiga varietas yaitu Karan Duku, Karya Putih, dan Bujang Keritang direkomendasikan sebagai varietas unggul.

Kepala BSIP Riau Dr. Shannora Yuliasari berharap dengan adanya varietas unggul spesifil Inhil ini nantinya dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padi di Kabupaten Inhil.

“Banyak jalan telah dilalui. Jalan yang datar sampai yang bertanggul. Dan Sidang Pelepasan Varietas sudah dilalui, semoga Kabupaten Inhil Miliki Padi Varietas Unggul,” singkat Kepala BSIP Riau. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *