Info, pilarbangsa.com – Fenomena El Nino atau musim kemarau panjang yang melanda Indonesia di tahun 2023 menyebabkan kekeringan melanda sejumlah daerah termasuk Jawa Barat.

Fenomena ini diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi hingga Februari-Maret 2024.

Selain hawa panas yang dirasakan oleh masyarakat, Fenomena El Nino pun banyak membuat lahan pertanian kekeringan.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat (DTPH Jabar) periode April-Agustus 2023, sebanyak 12.000 hektar lahan pertanian di Jabar mengalami kekeringan.

“Jadi luas kekeringan di Jabar dari bulan April – Agustus 2023 itu sekitar 12.825 hektar (lahan pertanian), potensi atau terancam di 21.423 hektare. Adapun lahan yang sudah kita pulihkan itu di 3.655 hektar,” ujar Kepala DTPH Jabar Dadan Hidayat, Senin, 9 Oktober 2023.

Meski begitu, Dadan Memastikan bahwa kondisi kekeringan yang melanda 12.000 hektare lahan pertanian di Jabar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produksi pertanian di musim panen.

“Jadi kalau dilihat dari rencana tanam 1.800.000 hektar, ini (kekeringan) kelihatanya pengaruhnya tidak terlalu signifikan untuk sampai dengan sekarang,” ujarnya.

Lebih rinci, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin Triadi menyebutkan bahwa cadangan beras di Provinsi Jawa Barat aman hingga akhir tahun 2023.

Hal itu diungkapkan Bey saat peninjauan Panen Raya di Kabupaten Subang bersama Presiden RI, Joko Widodo.

“Jawa Barat masih surplus sekitar 1,2 juta ton. Jadi saya rasa cadangan beras di Jabar aman hingga akhir tahun,” ungkap Bey, Minggu kemarin.

Bey menjelaskan, prediksi tersebut merujuk pada jumlah produksi beras yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah konsumsi beras masyarakat hingga bulan November 2023.

“Hingga November ini diperkirakan di Jabar menghasilkan sekitar 8,6 juta ton gabah kering giling. Ini setara dengan produksi beras sebesar 4,9 juta ton. Sementara konsumsi sampai bulan November diperkirakan sebesar 3,6 juta ton,” jelas Bey.

Ia menyebut pula bahwa Jabar memiliki luas panen sekitar 1,5 juta Ha dari 10,4 juta Ha luas panen secara nasional.

Namun dari luas tersebut, Jabar mampu memberikan kontribusi sebesar 17 persen produksi beras nasional.

“Jadi secara lahan kurang lebih 10 persen, tetapi secara produksi, Jawa Barat menyumbang 17 persen, jadi di atas rata-rata nasional,” sebutnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *