Info, pilarbangsa.com – Laut mati merupakan danau garam yang terkurung di daratan dan menjadi salah satu perairan di muka bumi dengan rasa paling asin.

Dilansir melalui jordantraveler.com, laut mati ini terletak di Jordan Rift Valley dengan setengah bagian barat pantainya milik Israel dan pantai timurnya milik Yordania.

Sementara separuh bagian utaranya berada di tepi barat Palestina, namun sudah menjadi milik penduduk Israel sejak tahun 1967.

Laut mati ini merupakan lempeng tektonik dengan integrasi dan pergerakannya yang menciptakan bentang alam seperti saat ini.

Keberadaan laut ini berada di antara lempeng Afrika dan lempeng Arab.

Lempeng Arab yang bergerak lebih cepat, mengakibatkan pemisahan.

Dan patahannya membentuk cekungan yang kemudian dikenal dengan Dead Sea Transform atau Dead Sea Rift.

Dalam sejarahnya, awalnya laut ini bagian dari teluk panjang Laut Mediterania.

Hingga akhirnya dikarenakan aktivitas lempeng jutaan tahun lalu mengangkat daratannya ke arah barat dan mengisolasi laut ini dari Mediterania.

Untuk diketahui, laut ini mengandung sekitar 340 gram garam dengan setiap liter airnya membuat rasanya lebih asin dibandingkan air laut pada umumnya.

Salinitasnya yang ekstrim membuat lingkungan yang tidak ramah, sehingga sebagian besar kehidupan tidak dapat bertahan.

Hanya mikroba yang bisa bertahan di dalam laut ini, manusia sekalipun tidak akan pernah bisa menyelam laut ini.

Jadi, yang menjadi alasan mengapa semua manusia mengapung di Laut Mati ini juga dipengaruhi oleh lingkungan laut yang tidak ramah.

Seperti konsentrasi garamnya yang tinggi. Salinitas itu akhirnya membuat air lebih padat dibanding berat badan dan meningkatkan daya apung.

Laut ini juga menjadi tempat terendah di bumi dengan permukaannya yang terletak 430,5 meter di bawah permukaan laut.

Yang akhirnya membuatnya menjadi pantai dengan ketinggian terendah di bumi.

Dilansir melalui simply.science, tidak adanya makhluk atau tumbuhan yang hidup dan bertahan di laut ini dan manusia yang mengapung karena kepadatannya merupakan konsekuensi dari salinitas yang tinggi di laut ini.

Daya apung yang dimiliki oleh laut ini juga merupakan daya apung yang alami.

Namun, permukaan air dari laut mati ini menurun sebanyak tiga hingga lima kaki per tahun yang menjadi kekhawatiran saat ini tentang fakta laut ini.

Siklus perairan global juga tetap berjalan di laut ini, misalnya penguapan. Namun, ketika air di lautnya menguap, mineralnya tetap berada di sana.

Ini karena laut mati tidak memiliki daratan dan tidak memiliki saluran air keluar, membuat mineralnya mengendap selamanya.

Alasan lain laut ini memiliki rasa asin karena curah hujan yang rendah, sehingga tidak ada yang membantu mengurangi rasa asinnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *