Info, pilarbangsa.com – 22 tahun yang lalu, dunia dikejutkan dengan runtuhnya menara kembar WTC yang ada di New York.

Menara kembar itu disebut runtuh karena serangan teroris pada 11 September 2001.

Meski begitu, runtuhnya menara WTC itu masih menyisakan pertanyaan-pertanyaan.

Sebagai informasi, tragedi runtuhnya menara ikonik ini di Amerika lebih dikenal sebagai tragedi Nine Eleven.

Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah “Benarkah menara kembar itu ambruk akibat ditabrak pesawat yang dibajak teroris?”

Peristiwa Nine Eleven menewaskan hampir 3.000 orang.

Menurut beberapa sumber, setidaknya terjadi empat serangan bunuh diri yang dilakukan di beberapa target di kota New York dan Washington DC pada 11 September 2001 itu.

Dan serangan terhadap Menara Kembar WTC menjadi yang paling dikenang.

Beberapa ahli teori konspirasi mengklaim menemukan video yang membuktikan bahwa bom-bom telah ditanam di menara kembar itu.

Sebuah video yang diunggah ke Youtube memperlihatkan satu ledakan di sisi Menara Selatan (South Tower) pada itu.

Mereka mengklaim, ledakan tersebut terjadi di beberapa lantai di bawah titik yang dihajar oleh pesawat yang sebelumnya telah dibajak oleh teroris.

Kekuatan ledakan yang terjadi di lantai bawah itu telah menyebabkan salah satu korban terlempar keluar dari jendela.

Para teroris menabrakkan pesawat Boeing 767-200 milik United Airlines ke dalam gedung pencakar langit Menara Selatan 18 menit setelah sebuah pesawat lain menubruk masuk ke Menara Utara (North Tower).

Kedua menara runtuh dalam waktu dua jam.

Serangan lain terjadi di Pentagon dan pesawat keempat jatuh di ladang di Pennsylvania.

Seperti disebut di awal, empat serangan itu menewaskan hampir 3.000 orang.

Termasuk 19 teroris yang membajak pesawat komersial tersebut.

Hasil investigasi resmi telah menemukan, dua menara di New York—yang masing-masing memiliki 110 lantai—roboh karena dampak dari serangan pesawat.

Serangan pesawat pertama terjadi pada lantai 80 di North Tower dan serangan ke South Tower terjadi di lantai 60.

Menurut teori konspirasi, terjadi ledakan bom di beberapa lantai di bawah lantai 60 sebagaimana terlihat dari hasil rekaman CCTV yang diarahkan setelah serangan ke North Tower.

Dari rekaman video itu terlihat adanya penggunaan bahan peledak selama serangan itu, tidak semata-mata karena serangan pesawat.

Sehari setelah serangan tersebut, Donald Trump yang kini menjadi Presiden AS, memberikan sebuah wawancara TV yang menyebutkan bahwa menara WTC roboh karena bom.

Ia mengatakan bahwa menara roboh bukan karena masalah arsitektur.

Bagaimana mungkin pesawat terbang, entah itu Boeing 767 atau 747 atau apa pun itu, bisa menembus baja gedung itu?

“Saya berpikir, mereka (teroris) tidak hanya dengan (menggunakan) pesawat terbang, tapi juga memiliki bom-bom yang meledak bersamaan,” ujarnya saat itu.

Para ahli telah meragukan kalau ledakan di WTC itu disebabkan bom.

Meski begitu, investigasi FEMA menyimpulkan, dampak tabrakan pesawat menyebabkan bangunan runtuh.

Insinyur bangunan yang bekerja pada penyelidikan FEMA yakin, embusan asap yang disebabkan oleh proses yang dikenal sebagai pancake telah membuat gedung runtuh, bukan karena bom.

Lepas dari penyebabnya yang masih menyimpan banyak sekali teka-teki, serangan 11 September 2001 disebut sebagai terorisme terburuk dalam sejarah. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *