Info, pilarbangsa.com – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah menandatangani kerja sama dengan startup Taksi Udara PT Vela Prima Nusantara.

Terkini, pada Rabu 12 Juni 2024 kemarin, PTDI meneken nota kesepahaman dengan PT Intercrus Aero Indonesia di bidang teknologi yang sama.

Kalau dengan Vela, PTDI tengah mengembangkan mobil terbang dengan nama Vela Alpha yang dijadwalkan masuk ke pasar pada akhir 2028, dengan Intercrus bekerja sama untuk pengembangan hingga pemasaran produk taksi udara yang dinamai Intercrus Sola.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan mengatakan kedua produk dari Intercrus Sola dan Vela Alpha akan saling melengkapi.

“Ini semua sudah kami hitung agar semuanya bisa berjalan sinergis dan menghasilkan output yang optimal sehingga tidak ada pihak manapun yang dirugikan, malah semua diuntungkan satu sama lain,” kata dia di Bandung, Rabu.

Yang jelas, PTDI membidik potensi pasar masa depan dari taksi terbang yang disebutkan senilai sekitar 33 miliar dolar atau setara lebih dari 500 triliun rupiah hingga 2050.

Di Indonesia sangat terbuka juga dengan taksiran kebutuhan sekitar 1.300 unit per periode yang sama.

“Potensinya sangat besar,” kata Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PTDI, M. Arif Faisal, menambahkan.

“Kami mencoba menjawab demand itu, tantangan untuk coba kami isi,” kata dia lagi.

Arif mengatakan, Intercrus Aero besutan PT Intercrus Aero Indonesia  dan Vela Alpha yang tengah dikembangkan PT Vela Prima Nusantara masing-masing punya segmen pasar yang berbeda.

Dia merinci perbedaan tersebut dimulai dari sisi kelas, berat, dan jumlah penumpang yang diangkut.

Taksi udara Vela disebutnya memiliki konsep memiliki kapasitas 1 pilot dengan 4-6 penumpang. Intercrus, 1 pilot dengan 2 penumpang.

“Intercrus mengincar entry to services ke millitary dulu, sementara Vela ini entry to services ke komersial,” kata Arif.

Arif mengatakan, desain yang dikembangkan dua mobil terbang tersebut juga berbeda.

Dituturkannya, Vela mengadopsi sistem lift and cruise dengan rotor craft yang bisa transisi menjadi fixed wing aircraft. Intercrus itu lebih cenderung ke multicopter. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *